Perkembangan
Matematika Pada Masa Peradaban Babilonia dan Mesir
Oleh Kelompok 9 dan 10
Kelompok
9 tampil duluan untuk mempresentasikan tentang Perkembngan matematika di
babilonia. Yola terlebih dahulu menampilkan peta letak babilonia, dari gambar
tersebut dapat disimpulkan kalau babilonia itu berada di daerah irak dan iran
(sekarang). Dulu, Babilonia merupakan pusat perkembangan matematika. Babilonia
memiliki satu bahasa dan orang babilonia merupakan yang pertama kali mengenalkan
cara menulis dari kiri, sebagaimana yang kita lakukan hingga sekarang. Hal ini
bisa dibuktikan dengan adanya lempengan – lempengan bekas peninggalan
Babilonia.
Setelah
itu, Arif mulai masuk pada inti pembahasan yakni bagaimana matematika pada masa
babilonia. Arif memulai pembahasan pada ciri – ciri sistem numeria(penomoran)
Matematika Babilonia. Saya agak kesulitan memahami materi yang disampaikan,
tapi saya dapat menyimpulkan kalau ciri – ciri sistem penomoran matematika
Babilonia itu sebagai berikut :
* Pada penomoran
dimulai dengan nomor 1, angka 0 (nol) belum ada.
* Simbol untuk
nomor 1 dan 10
- * Penyusunan
penulisan terurut ke ke bawah dengan masing – masing tiga simbol perbaris.
-
* Nomor tidak
lebih dari 59. Jika lebih, maka menggunakan koma (,)
Penjelasan
lebih lanjut dijelaskan dalam video yang disertakan kelompok 9 dalam pptnya.
Seorang
di dalam video menjelaskan tentang cara penulisan angka di masa babilonia.
Ada
hal yang menarik dalam video tersebut. Yakni dosen dalam video tersebut
menggunakan papan hitam dan kapur putih. Lalu, pak Kusaeri menjelaskan kalau di
dunia barat masih menggunakan papan hitam dalam kegiatan perkuliahannya.
Kelompok
selanjutnya, yakni kelompok 10 terdiri dari 2 orang, yakni Kartika R. Ananda
dan Wahyu Khorun Nisa. Mereka mempresentasikan makalah mereka tentang
perkembangan Matematika Mesir. Wahyu menjelaskan perkembangan matematika mesir
lebih maju dibanding matematika Babilonia. Hal ini bisa kita lihat dalam sistem
bilangannya. Dan sistem bilangan hieroglif menjadi yang utama.
Dalam
matematika mesir, terdapat 2 sistem bilangan yakni hieroglif dan hieratic.
Di
Mesir matematika berkembang dengan pesat, orang – orang mesir menemukan banyak
penemuan – penemuan penggunaan bilangan dan geometri. Penemuan – penemuan
mereka diantaranya :
Operasi
penjumlahan,dilihat dari penjelasan wahyu teknik yang digunakan oleh orang
Mesir untuk operasi ini pada dasarnya sama dengan yang digunakan oleh
matematikawan modern sekarang. Orang Mesir melakukan operasi penjumlahan dengan
menggabungkan simbol. Mereka akan mengabungkan semua jenisnya bersama – sama,
puluhan bersama puluhan, ratusan bersama ratusan, dan satuan dengan satuan.
Kartika
menjelaskan operasi perkalian. Dilihat dari cara perkaliannya, bisa memakan
waktu yang lama.
Operasi
pembagian, cara pembagian sekilas terlihat mirip dengan operasi perkalian .
Di
akhir pembahasan, mereka menjelaskan bagaiman sejarah teorema phytagoras.
Phytagoras yang merupakan orang yunani berpegian ke mesir. Dia melihat rumah –
rumah yang dibangun di Mesir. Dia berpikir tentang tinggi dari banguna
tersebut, lalu bagaimna dengan penjang sisi miringnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar